Jika kamu pernah atau sering mengunjungi pelabuhan perikanan seperti Muara Angke, kamu akan melihat banyak kapal-kapal perikanan yang sedang bersandar. Apakah kamu sudah tahu apa saja bagian-bagian utama pada kapal penangkap ikan? Yuk simak informasi di bawah ini.
Bagian pertama pada suatu kapal penangkap ikan adalah cerobong. Cerobong berfungsi untuk membuang gas sisa hasil pembakaran pada mesin. Selain itu, terdapat buritan yang merupakan bagian belakang kapal yang digunakan sebagai pengendali.
Bagian ketiga pada kapal penangkap ikan adalah kemudi. Kemudi merupakan perangkat untuk mengubah arah kapal dengan cara mengubah arah arus air dan biasanya ditempatkan di bagian belakang kapal.
Selanjutnya terdapat portside yang merupakan lambung kiri pada suatu kapal penangkap ikan yang digunakan untuk bersandar di pelabuhan.
Bagian lainnya yang sering terdengar oleh masyarakat adalah jangkar. Alat ini berfungsi sebagai penambat kapal ke dasar perairan sehingga tidak berpindah tempat karena hembusan angin ataupun gelombang air.
Setelah jangkar, kapal penangkap ikan umumnya mempunyai bulbous bow yang terletak di bagian haluan. Bagian ini berfungsi untuk mengurangi hambatan kapal saat sedang berlayar di lautan.
Terdapat haluan di bagian depan kapal yang dirancang untuk mengurangi tahanan kapal ketika kapal memecah air dan juga dirancang untuk mencegah air masuk ke dalam kapal. Bagian lainnya yang sering didengar adalah geladak atau deck yang merupakan lantai kapal.
Bagian terakhir pada suatu kapal penangkap ikan adalah anjungan yang merupakan ruang komando kapal. Anjungan umumnya berisi roda kemudi kapal, peralatan navigasi, dan sistem komunikasi radio untuk kelancaran sistem pelayaran.

Bagi setiap awak kapal perikanan, pemahaman yang mendalam tentang bagian-bagian kapal adalah hal yang sangat krusial. Mengetahui fungsi, letak, dan cara kerja setiap komponen kapal akan meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan kelancaran operasional di laut. Selain itu, pengenalan terhadap bagian kapal dapat membantu awak merespons dengan cepat saat terjadi kondisi darurat, seperti kebocoran atau kerusakan mesin. Hal ini bukan hanya melindungi nyawa awak kapal, tetapi juga menjaga kelangsungan hasil tangkapan dan memastikan kapal tetap dalam kondisi optimal.

Di laut, risiko tinggi dan kondisi bisa berubah dengan cepat. Memiliki pemahaman yang baik tentang bagian kapal, mulai dari haluan sampai dengan jangkar, akan meningkatkan keterampilan awak dalam bekerja sama, mengatur operasional kapal, dan menjaga stabilitas kapal saat cuaca buruk. Ini juga akan membantu awak kapal menjaga peralatan tangkap dan memastikan keselamatan peralatan lainnya, yang merupakan aset penting bagi kapal perikanan.

Dengan demikian, pengetahuan tentang bagian kapal bukan hanya sekadar keterampilan, tetapi adalah bentuk tanggung jawab dan komitmen awak kapal untuk menjaga keamanan diri, rekan-rekan, dan hasil tangkapan.