Newsroom

A Voice for Our Union

Nelayan Danau Sentarum Menghidupkan Tradisi Hand Fishing untuk Kelestarian Alam

sppi
Nelayan lokal di kawasan Danau Sentarum kembali menghidupkan tradisi menangkap ikan dengan tangan kosong atau hand fishing. Hand fishing, atau menangkap ikan secara manual tanpa alat bantu modern seperti jala atau pancing, melibatkan keterampilan tinggi dan pemahaman mendalam terhadap perilaku ikan dan kondisi alam setempat. Selain manfaat lingkungan, tradisi ini juga memiliki nilai sosial dan budaya yang tinggi.

Danau Sentarum, Kalimantan Barat – Nelayan lokal di kawasan Danau Sentarum kembali menghidupkan tradisi menangkap ikan dengan tangan kosong atau hand fishing. Tradisi ini sudah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sekitar dan kini kembali dilakukan sebagai salah satu cara untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memastikan ketersediaan ikan di masa depan.

Hand fishing, atau menangkap ikan secara manual tanpa alat bantu modern seperti jala atau pancing, melibatkan keterampilan tinggi dan pemahaman mendalam terhadap perilaku ikan dan kondisi alam setempat. Nelayan menggunakan tangan mereka untuk meraba dan menangkap ikan di antara akar-akar pohon di tepian danau, di bawah air yang keruh, atau di dalam lubang-lubang kecil yang menjadi habitat ikan.

Kegiatan ini tidak hanya menuntut ketangkasan fisik, tetapi juga menghormati keseimbangan ekosistem di Danau Sentarum, yang dikenal sebagai salah satu danau purba di Indonesia dengan keanekaragaman hayati yang sangat kaya. Dengan melakukan hand fishing, nelayan setempat secara alami membatasi jumlah tangkapan sehingga populasi ikan tetap stabil dan tidak dieksploitasi berlebihan.

Selain manfaat lingkungan, tradisi ini juga memiliki nilai sosial dan budaya yang tinggi. Proses menangkap ikan bersama-sama menjadi momen kebersamaan antar warga desa, mempererat tali persaudaraan di antara mereka. Anak-anak diajari sejak dini oleh para orang tua, sehingga pengetahuan lokal ini tetap lestari dari generasi ke generasi.

Danau Sentarum sendiri merupakan kawasan yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, terutama dengan ancaman deforestasi dan perubahan iklim. Kegiatan tradisional seperti hand fishing memberikan harapan bagi keberlanjutan ekosistem dan menjadi bukti bahwa cara hidup yang harmonis dengan alam bisa menjadi solusi dalam menghadapi tantangan lingkungan saat ini.

Di tengah modernisasi yang kian cepat, keberlanjutan praktik hand fishing di Danau Sentarum menunjukkan bagaimana kearifan lokal masih relevan dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan pelestarian alam.